___
Kibum pov
Aku sangat menyayangi dongsaeng ku itu. Namun aku jarang sekali menemaninya. Karena kesibukanku tadi. Ketika rapat pemegang saham. Tiba-tiba aku teringat dengan perkataan dongsaeng ku tadi siang. Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di pikiranku.
“kalau aku seperti anak itu bagaimana hyung?, apa hyung juga akan meninggalkanku karena malu?” aku masih kepikiran kata-kata itu. Bagaimana jika dongsaeng ku sendiri yang mengalami penyakit itu?, apa aku sanggup menerima kenyataan itu?, atau aku bahkan meninggalkanya karena aku malu?.
———————————————
———————————————
Ketika rapat selesai, aku pun bergegas untuk pulang ke rumah. Namun sebelum pulang, akupun pergi ke sebuah toko game center. Aku membelikan kyuhyun sebuah game keluaran terbaru. Kemudian akupun kembali ke rumahku. Karena rapat tadi, akupun pulang kerumah larut malam. Sesampainya di rumah, aku langsung menemui dongsaeng kesayanganku itu di dalam kamarnya. Aku membuka pintu kamarnya, aku melihat dongsaeng ku itu tertidur dengan pulasnya. Aku pun menghampirinya, namun aku terkejut karena aku melihat dagunya di beri perban. Sebenarnya apa yang terjadi pada dongsaeng ku itu?. aku pun mencium kening dongsaeng ku itu.
“ mimpi yang indah kyu…, hyung sayang padamu” seruku pelan
Kemudian akupun keluar dari kamarnya dan menutup pintu kamarnya perlahan-lahan. Aku pun kembali kekamarku.
Keesokkan harinya
Kyuhyun pov
Aku terbangun dari tidurku. Dan aku pun membuka jendela kamarku untuk menghirup udara segar.
“hm………..segarnya udara pagi ini” seruku sambil menghirup udara pagi.
“ aku ke kamar hyung ah…, ingin membangunkannya” batinku
Aku pun menuju kamar hyung ku dan membuka pintu kamarnya. Aku membangunkan hyung ku itu.
“ hyung………kajja bangun……” seruku manja
“hyung…….”
Aku mengguncang-guncangkan tubuhnya. Namun hyung ku masih malas untuk bangun. Aku pun mencoba membangunkannya dengan memaksa membuka kelopak matanya. Namun hyung masih tetap malas. Kemudian aku pun memencet hidungnya dengan jari ku, hingga hyung ku terbangun.
“aish……kyu……………..” seru kibum hyung sambil melepaskan jariku dari hidungnya.
“ha…….ha……….ha.., akhirnya bangun juga kan hyung” seru ku sambil tertawa. Kemudian kibum hyung mengacak-acak rambutku.
“ kamu ini….membuatku hampir tidak bisa bernapas”
“ hyung sih…ku kan udah bangunin pelan, tapi hyung masih malas. Makanya ku bangunkan seperti ini” seruku
“ ne…..o iya. Dagu mu kenapa?” Tanya hyung padaku
“owh ini” memegang daguku
“ini karena aku tidak hati-hati, makanya terhantup ujung meja waktu mengambil bukuku yang terjatuh kelantai” aku berbohong
“owh…hyung kira kamu terjatuh di mana gitu”
“he……., o iya hyung. Hari ini hyung pulang jam berapa nanti kerjanya?” tanyaku
“mm……kemungkinan seperti kemarin malam. Wae?”
“unnyie…aku Cuma ingin mencoba memasak untuk hyung saja” seruku
“nde?………….wah sepertinya hyung bakal pulang cepat nanti”
“ asik….o iya hyung nanti pulang sekolah bolehkah aku bermain dengan temanku. Karena ia mengajakku hari ini pergi ke perpustakaan” pintaku
“mm……….sama siapa?” Tanya hyung padaku
“sama hangeng” jawabku
“ hangeng yang dokter itu?”
“nde…, boleh ya hyung….”
“kenapa sih kamu senang sekali berteman dengan hangeng itu?”
“dia baik kok hyung”
“hyung ngerti…tapi hyung tidak mau kamu terlalu dekat dengannya. Karena dia bukan dari golongan atas seperti kita” tegas hyung padaku
“ hyung….ku mohon. Hangeng itu juga pintar masak. Dan aku ingin belajar darinya, karena aku ingin memasak makanan dengan tanganku sendiri hyung. Untuk hyung. Boleh ya……” pintaku merengek pada kibum hyung.
“ne……..tapi ingat jangan terlalu lama jalannya. Karena kamu harus belajar. Sebentar lagikan kamu ujian”
“ok hyung……gomawo….saranghe……aku benar-benar sayang padamu hyung”
“hyung juga sayang padamu kyu. Kajja kamu mandi sana, hyung juga mau mandi. Setelah itu kita sarapan lalu hyung akan mengantarmu ke sekolah”
“ok………aku mandi dulu”
Aku pun kembali kekamarku.
Kibum pov
Aku merasa senang sekali, karena dongsaeng ku yang manja itu membangunkanku dari tidurku. Setelah aku selesai mandi dan berpakaian akupun menunggu dongsaengku itu di meja makan. Tidak berapa lama, kyuhyun pun menghampiriku.
Kibum pov
Aku merasa senang sekali, karena dongsaeng ku yang manja itu membangunkanku dari tidurku. Setelah aku selesai mandi dan berpakaian akupun menunggu dongsaengku itu di meja makan. Tidak berapa lama, kyuhyun pun menghampiriku.
“kajja….sarapan dulu” seruku pada dongsaengku itu
“ne…”
Ketika kyuhyun memegang sendoknya, tiba-tiba sendok itu terjatuh dengan sendirinya.
“waeyo?” tanyaku
“molla hyung…tiba-tiba saja tanganku tidak bergerak. “ jawabnya
Aku merasa aneh dengan yang terjadi pada dongsaeng ku itu. Tidak biasanya ia menjatuhkan benda seperti itu.
“ apa kamu merasa tidak enak badan kyu?” tanyaku
“ unnyie…aku merasa baik-baik saja hyung. Wae?” tanyanya padaku
“gwencana, kyu hanya khawatir padamu saja” jawabku dengan penuh kekhawatiran
“tenang saja hyung. Aku tidak apa-apa”
“ne……..”
Setelah selesai makan, aku mengantar dongsaeng ku itu ke sekolahnya. Ketika ia berjalan menuju sekolahnya, ia seperti orang yang hendak terjatuh. Aku merasa aneh, sebenarnya ada apa dengan dongsaeng ku itu?, namun pertanyaanku itu ku simpan dalam hati. Dan aku pun pergi ke kantor ku.
Kyuhyun pov
Hari ini aku merasakan sesuatu yang aneh pada diriku. Karena tadi pagi aku seperti tidak bisa menggerakkan tanganku. dan sekarang ketika aku turun dari mobil dan berjalan menuju sekolahku, tiba-tiba tubuhku seperti tidak seimbang dan hampir terjatuh. Hari ini ketika jam pelajaran di mulai, aku menulis apa yang di jelaskan oleh songsaengnim ku di bukuku. Ketika aku memperhatikan tulisanku, aku merasa ada yang berbeda dengan tulisanku sebelumnya.
Kyuhyun pov
Hari ini aku merasakan sesuatu yang aneh pada diriku. Karena tadi pagi aku seperti tidak bisa menggerakkan tanganku. dan sekarang ketika aku turun dari mobil dan berjalan menuju sekolahku, tiba-tiba tubuhku seperti tidak seimbang dan hampir terjatuh. Hari ini ketika jam pelajaran di mulai, aku menulis apa yang di jelaskan oleh songsaengnim ku di bukuku. Ketika aku memperhatikan tulisanku, aku merasa ada yang berbeda dengan tulisanku sebelumnya.
“wae?, tulisanku akhir-akhir ini tidak rapi seperti biasanya.” Batinku
Namun aku merasa mungkin karena aku Cuma terlalu lelah saja. Setelah jam pelajaran usai, aku pun memberi kabar pada hangeng untuk menemaninya pergi ke perpustakaan.
“ hyung….ku sudah ijin pada kibum hyung. Hari ini ku tunggu di depan perpustakaan biasa ya”
Tidak berapa lama kemudian sms ku dibalas hangeng hyung
“Ok!!!!”
Aku tersenyum, dan segera pergi ke perpustakaan. Aku menunggu hangeng hyung di depan perpustakaan. Aku merasa agak sedikit pusing, aku pun duduk di depan perpustakaan. Tidak berapa lama kemudian, hangeng hyung datang dan menghampiriku.
“mianhe……..aku telat” serunya dan membungkukkan badannya
“ gwencana hyung. Kajja…”
“yup…”
Di perpustakaan hangeng hyung asik dengan buku yang di carinya. Sedangkan aku membaca buku matematika sambil duduk. Ketika aku membaca buku itu, pandanganku agak sedikit kabur, akupun mengucek-ucek mataku.
“waeyo kyu?” Tanya hangeng hyung yang mengagetkanku
“ ah…unnyie. Mungkin aku Cuma lelah saja. O iya, sudah ketemu bukunya?” tanyaku
“nde…, changkeman aku pinjam dulu ya”
“ok…”
Setelah kami selesai meminjam buku, hangeng hyung menemaniku ke pasar untuk membeli bahan-bahan untuk memasak makanan untuk kibum hyung.
“ apa menurut hyung, bahan-bahan ini sudah cukup?” tanyaku sambil memperhatikan bahan belanjaan itu.
“mm……..menurutku sudah. Kamu masih ingatkan bagaimana cara memasaknya yang ku beritahu padamu tadi”
“yup…aku masih ingat”
“ kajja…kamu ku antar pulang, setelah itu aku mau balik lagi ke RS. mianhe…karena setiap kali aku mengajakmu hanya menggunakan bus saja”
“ah…hyung ini. memangnya aku suka milih-milih apa”
“nde…mianhe”
“gwencana…”
Setelah hangeng hyung mengantarku pulang. Aku pun mengganti pakaianku dan mencoba memasak nasi goreng Beijing yang sudah di catatkan hangeng hyung padaku. Tidak lupa aku menghubungi kibum hyung untuk menyuruhnya cepat pulang.
“yobseyo……….”
“yobseyo….hyung. cepat pulang ya…”
“wae?”
“masakanku sudah jadi hyung. Aku ingin hyung mencobanya”
“ne…10 menit lagi hyung pulang.”
“ok….gomawo hyung”
“ne…dongsaengku yang tampan dan baik hati”
“he…he…”
Aku pun menutup kembali ponselku. Dan kemudian aku pun membawa makanan yang telah jadi itu untuk ku tata di atas meja. Namun ketika aku hendak menata makanan itu, tiba-tiba pandanganku kabur dan aku terjatuh, makanan yang ku bawa terhambur di lantai. Dan aku pun tidak tahu yang terjadi selanjutnya.
——–
Kibum pov
Ketika dongsaeng ku itu menelponku. Tiba-tiba ponselku mati. Mungkin karena baterainya low. Namun perasaanku saat ini tidak enak. Ntah kenapa, aku merasa ingin segera pulang, tapi masih ada fie yang harus ku tanda tangani. 10 menit kemudian, aku segera pulang menemui dongsaeng ku. setibanya di rumah, pelayan langsung menghampiriku.
Ketika dongsaeng ku itu menelponku. Tiba-tiba ponselku mati. Mungkin karena baterainya low. Namun perasaanku saat ini tidak enak. Ntah kenapa, aku merasa ingin segera pulang, tapi masih ada fie yang harus ku tanda tangani. 10 menit kemudian, aku segera pulang menemui dongsaeng ku. setibanya di rumah, pelayan langsung menghampiriku.
“mian…tadi saya menghubungi ponsel tuan tapi tidak aktif” seru pelayan kepadaku
“owh, ponsel saya mati. Memangnya ada apa?” tanyaku yang sedikit khawatir
“ tuan muda kyu pingsan, dan sekarang dokter sedang memeriksanya di kamar”
“m…mwo…, kyu pingsan?” seruku sangat panik, mengetahui dongsaengku itu pingsan
“nde…”
Aku pun bergegas menemui dongsaengku itu di kamarnya.
“bagaimana dok?, apa dongsaeng saya baik-baik saja?” tanyaku pada dokter siwon
“ mm….begini kibum~ssi, saya sedikit khawatir dengan yang di alami kyu saat ini”
“maksud anda?” tanyaku heran
“ saya merasa ada sesuatu dalam tubuh kyuhyun, namun saya belum bisa memastikannya. Sebaiknya besok kyuhyun memeriksakan kesehatannya ke RS di seoul. “ jawab dokter siwon
“ apa menurut anda, dongsaeng saya sakit parah?” tanyaku
“ untuk itu saya belum tahu. Karena itulah saya meminta anda, untuk mengajak kyuhyun memeriksakan kesehatannya”
“ ne…dok”
“kalau begitu saya pamit dulu”
“ne…gomawo”
“cheonmaneyo”
Dokter siwon pun pulang, aku menatap wajah kyuhyun yang masih tidak sadarkan diri. Aku membelai kepalanya, dan tidak terasa air mataku menetes.
“kyu…hyung sayang padamu. Hyung harap kamu tidak sakit parah, seperti yang di prediksikan dokter siwon. Hyung tidak ingin kehilangan mu kyu. Hyung tidak ingin sendirian. Hyung tidak ingin kamu meninggalkan hyung.” Seruku pelan dan menangis, karena aku tidak bisa membayangkan jika harus kehilangan dongsaeng ku satu-satunya itu pergi dariku.
Aku memegang tangan kyuhyun. Air mataku mengalir deras. Ketika tangan kyuhyun bergerak, dan ia mulai sadar. Aku buru-buru menghapus air mataku.
Kyuhyun pov
Ketika aku terbangun, aku melihat kibum hyung sedang memegang tanganku, dan matanya sembab.
Kyuhyun pov
Ketika aku terbangun, aku melihat kibum hyung sedang memegang tanganku, dan matanya sembab.
“ hyung…kenapa?, apa hyung habis menangis?” Tanya ku heran
“ aniyo…hyung cemas, ketika pelayan mengabarkan kamu pingsan. Sebenarnya kamu kenapa kyu?” Tanya hyung padaku
“ molla hyung, tadi sewaktu aku ingin menata makanan di atas meja, tiba-tiba saja pandangan ku kabur, dan kepalaku pusing sekali. Lalu aku terjatuh setelah itu aku tidak tahu lagi hyung. Sebenarnya aku kenapa ya hyung?” tanyaku pada kibum hyung. Aku melihat wajahnya sangat cemas ketika memandangku.
“ gwencana hyung, aku sekarang sudah tidak apa-apa lagi” seruku tersenyum sambil berusaha duduk dan kibum hyung membantuku
“ kyu…besok kamu periksa ke Rs ya?, hyung tidak ingin terjadi apa-apa padamu” pinta kibum hyung padaku.
“besok?”
“nde..”
“tapi besok sepulang sekolah saja ya hyung?, besok aku ada ujian”
“ne…besok hyung menemanimu periksa ya?”
“ne…, tapi aku baik-baik saja kan hyung?, sebenarnya aku sangat takut jika harus periksa seperti itu hyung”
“hyung yakin kamu pasti baik-baik saja kyu. Kamu kan dongsaengku yang paling kuat” seru hyung sambil tersenyum padaku.
“gomawo hyung…, tapi…jika seandainya aku sakit parah bagaimana hyung?, aku takut…” seruku sambil tertunduk
“ kyu…jangan pesimis seperti itu. Hwaiting…dongsaeng. Saranghae…, hyung yakin kamu tidak apa-apa” seru hyung menyemangatiku.
Aku tahu sebenarnya hyung juga khawatir padaku. Aku bisa melihat dari matanya yang sembab. “Ya Tuhan…semoga saja tidak terjadi apa-apa padaku. Aku tidak ingin membuat hyung kusayangi ini menjadi terbebani gara-gara aku” batinku.
“ mianhe…hyung. Masakanku untuk hyung, hari ini gagal ku persembahkan untuk hyung”
“kyu…kan kamu masih bisa membuatnya besok.” Seru hyung lembut padaku
“ ne…sebenarnya aku tadi senang sekali, karena berhasil memasaknya, tapi……”
“ kyu….sudahlah. hyung tidak apa-apa. Yang penting sekarang hyung senang kamu sudah sadar” kibum hyung membelai kepalaku.
“ kita makan bareng ya, kamu pasti belum makan kan?” Tanya kibum hyung padaku.
“nde…aku juga lapar hyung” seruku
“ apa kamu masih pusing?, kalau iya, hyung akan menyuruh pelayan untuk membawakan makanan kemari”
“mm…..sudah tidak apa-apa hyung. Kasihan kalau harus menyuruh pelayan kemari. Kita saja yang kebawah hyung” pintaku
“ne…kamu ini. memang dongsaeng ku yang sangat baik hati” seru hyung
“iya donk. Kyu…gitu loh…ha..ha..ha..”
“ aish….selalu membanggakan diri”
“ dari pada tidak ada yang menyanjungku, kan lebih baik aku menyanjung diriku sendiri hyung” seruku sambil tertawa.
“ ne…arasso.., kajja..”
“ ok…”
Aku dan hyung pun makan bersama, malam ini. setelah kami selesai makan bersama. Aku pun tidur di kamar kibum hyung bersama nya.
“hyung…malam ini aku tidur bareng hyung ya…” pintaku manja
“ne…kyu. Kajja tidurlah…”
“ aku ingin hyung nyanyi untukku ya…”
“nyanyi?”
“nde..”
“ bukankah suaramu lebih merdu dari pada hyung”
“ hyung juga bagus suaranya. Ya…hyung nyanyi untukku ya…” pintaku merengek
“ ne…hyung akan nyanyi untukmu”
“ asik…..kajja…”
Uriga mannage doen narul chugboghanun i bamun
hanuren dari pyoigo byoldurun misojijyo
gudeui misoga jiwojiji anhgil bareyo
onjena hengboghan nalduri gyesog doegil bilmyo
Honja jisenun bamun na gudega jakku to olla
gudeyege jonhwarul goro tujongul burinda hedo
sashil naui maumun guronge anirangol
algoinayo da algodo morunche hanun gongayo
Himdun iri idahedo gude mogsoril
jamshirado dudge doendamyon nan da idgo usul su ijyo
Kibum pov
Ketika aku menyanyi untuk dongsaeng ku, ia pun tertidur pulas. Aku tersenyum melihatnya yang sedang tertidur. Aku mencium keningnya, aku masih terngiang-ngiang dengan perkataan dokter siwon padaku. Dan perkataan yang kyuhyun katakan padaku. Bagaimana jika yang dokter siwon khawatirkan itu benar?, apa aku sanggup jika harus kehilangan orang yang ku sayangi pergi meninggalkanku. Aku menatap wajah dongsaeng ku itu, tidak terasa air mataku menetes.
Kibum pov
Ketika aku menyanyi untuk dongsaeng ku, ia pun tertidur pulas. Aku tersenyum melihatnya yang sedang tertidur. Aku mencium keningnya, aku masih terngiang-ngiang dengan perkataan dokter siwon padaku. Dan perkataan yang kyuhyun katakan padaku. Bagaimana jika yang dokter siwon khawatirkan itu benar?, apa aku sanggup jika harus kehilangan orang yang ku sayangi pergi meninggalkanku. Aku menatap wajah dongsaeng ku itu, tidak terasa air mataku menetes.
“ kyu…hyung benar-benar menyayangimu. Ya Tuhan jangan biarkan orang yang ku sayangi pergi meninggalkanku. Aku mohon…aku benar-benar tidak sanggup jika harus kehilangan dongsaeng kesayangan ku ini. aku mohon pada-Mu. Berikanlah dongsaeng kesayanganku ini kesehatan. Aku sangat menyayanginya” batinku, dan aku menangis terisak-isak.
Aku menatap wajahnya sangat polos ketika tertidur ,Kemudian aku pun tidur di sampingnya.
Keesokkan harinya
Seperti biasa, kyuhyun membangunkanku dari tidurku. Lagi-lagi ia menjahiliku agar aku terbangun. Ia menggelitiki kaki ku.
Keesokkan harinya
Seperti biasa, kyuhyun membangunkanku dari tidurku. Lagi-lagi ia menjahiliku agar aku terbangun. Ia menggelitiki kaki ku.
“yaaaaa, kyu…aish…hyung kan lagi mimpi indah” seruku sambil mengucek-ucek mataku.
“ha…ha..ha…, hyung ini malas sekali sih bangunnya. Coba lihat sudah jam berapa ini?” seru kyu sambil menunjukkan jam yang berada di atas meja dekat ranjangku.
“mwo…sudah jam 6?, yaaaaa, kenapa kamu juga belum mandi. Kamu kan hari ini ujian?”
“ owh…ne. aku lupa hyung. He…he…”
“kajja…mandi sana di kamarmu”
“ok…boss!!!!” seru kyu tersenyum sambil membentuk sikap hormat dengan tangan kanannya.
Aku pun tersenyum melihat prilakunya itu. Ia benar-benar dongsaeng yang selalu membuat ku tersenyum dan tertawa. Aku sangat menyayanginya. Ketika ia pergi kekamarnya dan menutup pintu kamarku, ntah kenapa perasaanku menjadi sangat sedih.
“ saranghae….dongsaeng” seruku pelan.
TBC
TBC
Author : Saranghaesujuelf Ruly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar