Author : Saranghaesujuelf Ruly
kibum pov
aku adalah kim kibum. Aku seorang pengusaha terkenal di korea. Aku memiliki seorang dongsaeng. Dia bernama kyuhyun. 1 tahun yang lalu ia pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya. Aku sangat menyayanginya. Meskipun ia memiliki penyakit yang belum ada obatnya di dunia ini. namun ia memiliki semangat untuk berjuang melawan penyakitnya. Sedangkan aku,……aku hanyalah seorang pengecut. Aku seorang hyung yang tidak layak untuknya. Karena ke egoisan ku, karena gengsi yang besar. Hingga hukuman inilah yang ku peroleh. Aku menangis di depan nisan dongsaengku. Aku benar-benar sangat merindukannya.
“ annyeong…., aku tahu di atas sana kamu melihat hyung mu ini. kamu tahu kyu…., hyung sangat merindukanmu. Setelah eomma dan appa pergi, kamu pun sekarang menyusul mereka. hyung…benar-benar kesepian. Sekarang hyung bekerja sama dengan para dokter untuk mencari obat, agar pasien-pasien yang memiliki penyakit seperti mu dapat di sembuhkan meskipun itu adalah hal yang mustahil. Kyu….saranghae. hyung sangat menyayangimu” aku berbicara sendiri di depan nisan dongsaengku dan menangis. Aku benar-benar sangat merindukannya.
“ annyeong…., aku tahu di atas sana kamu melihat hyung mu ini. kamu tahu kyu…., hyung sangat merindukanmu. Setelah eomma dan appa pergi, kamu pun sekarang menyusul mereka. hyung…benar-benar kesepian. Sekarang hyung bekerja sama dengan para dokter untuk mencari obat, agar pasien-pasien yang memiliki penyakit seperti mu dapat di sembuhkan meskipun itu adalah hal yang mustahil. Kyu….saranghae. hyung sangat menyayangimu” aku berbicara sendiri di depan nisan dongsaengku dan menangis. Aku benar-benar sangat merindukannya.
=====
~FLASHBACK~
2 tahun yang lalu
Kyuhyun pov
Annyeong….kyuhyun imnida. Aku memiliki seorang hyung bernama kim kibum. Aku sangat menyayangi hyung ku itu. Karena sejak kedua orang tua ku pergi karena kecelakaan 10 th yang lalu. Hingga saat ini hanya hyung yang selalu menyayangiku dan menjaga ku. namun hyung ku juga memiliki gengsi yang sangat besar. Karena hyung hanya melihat seseorang dari kesempurnaannya saja. Dan sangat membenci orang yang membuatnya malu. Aku berumur 16 tahun, dan aku berbeda 6 tahun dari hyung ku. kibum hyung seorang pengusaha yang berhasil dan perusahaannya sangat terkenal di korea. Terkadang aku sangat kesepian di rumah. Karena hyung terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Aku memiliki seorang sahabat, tapi ia lebih dewasa dari ku dan umurnya beda 1 tahun dari kibum hyung. Pertama kali aku bertemu dengannya ketika ia menolongku dari preman yang ingin mengeroyokku. Dia bernama hangeng, ia sangat pandai taekwondo. Dan ia juga seorang dokter penyakit dalam. Ia sangat baik. Terkadang jika aku kesepian, aku pergi menemuinya di RS. Di sekolah aku tidak memiliki sahabat dekat. Karena mereka minder padaku. Ya…mungkin karena aku sangat jenius dalam semua bidang study. Aku juga menjadi ketua klub matematika di sekolah ku, aku juga ketua basket. Terkadang aku merasa tidak nyaman dengan keadaanku sekarang. Karena predikatku sebagai anak jenius di sekolah. Sepulang dari sekolah, aku menunggu hyung ku pulang sambil menonton TV di ruang keluarga. Ketika aku sedang serius menonton salah satu chanel yang menampilkan acara berita di mana seorang anak yang menderita penyakit yang belum ada obatnya di dunia ini, tiba-tiba hyung mengagetkanku dengan mengelus-elus rambutku.
“yaaaaaa, kamu ini serius sekali menontonnya. Sampai-sampai aku datang saja di cuekkin”
“ah…hyung. Nde…coba hyung lihat anak itu. Kasihan sekali ya hyung?, noona anak itu baik sekali.” Aku berbicara pada hyung sambil menonton TV.
“hm….tapi kalau aku jadi noona nya, aku pasti pergi meninggalkan anak itu sendirian”
“wae.. hyung?, apa hyung malu?” Tanya ku pada kibum hyung.
“nde…aku akan malu sekali jika memiliki dongsaeng seperti anak itu. Syukur aja kamu tidak seperti anak itu” seru kibum dengan seriusnya.
“ kalau aku seperti anak itu bagaimana hyung?, apa hyung juga akan meninggalkanku karena malu?” seru ku pada kibum hyung sambil menatap wajah hyung.
“ yaish…………..kamu itu bicara apa sih. Hyung tidak suka kamu bicara seperti itu. Arra……….?”
“ne….hyung. mianheo….” Aku tertunduk. Sebegitu malunya kah hyung jika memiliki dongsaeng seperti anak itu?, bagaimana jika itu terjadi padaku?
“yaish….aku berpikir apa sih” seruku dalam hati
“yaaaaaaaaa, kajja kita makan bersama. Kamu pasti belum makan kan?” Tanya hyung pada ku.
“ he…he…nde hyung. Dari tadi sebenarnya aku sudah lapar. Tapi aku ingin makan bareng hyung”
“kajja……..”
“ok…”
Di meja makan aku dan hyung makan sambil bercanda, namun aku merasa ada yang aneh pada diriku. Ketika aku ingin mengambil makanan kesukaanku di atas meja, aku merasa tidak bisa mengendalikan tangan ku. karena aku salah mengambil makanan. Kibum hyung merasa heran dengan yang terjadi padaku.
“waeyo kyu?” tanyannya pada ku.
“ molla hyung. Aneh saja, aku seperti tidak bisa mengendalikan tanganku.” seru ku pada hyung.
“tumben sekali kamu salah ambil makanan”
“he…he…, mungkin karena aku terlalu lelah kali tadi di sekolah. Jadinya begini deh””
“ owh…setelah makan kamu istirahat ya. Karena hyung setelah ini akan kembali lagi ke perusahaan. Karena sore ini hyung ada rapat, kemungkinan larut malam hyung baru pulang”
“ya…………h. sendiri lagi deh…” seruku sambil cemberut.
“ hyung kerja seperti ini, karena ingin menyekolahkanmu hingga menjadi orang yang sukses seperti hyung. Arra…………..?”
“arasso………..hyung. tapi aku bolehkan hyung kalau bermain game?”
“ne…..asal kamu juga tetap belajar. Jadi nilai-nilai mu tidak turun”
“ok…hyung. gwencanayo……” aku tersenyum pada hyung ku.
Setelah selesai makan hyung pun siap-siap untuk kembali ke perusahaan. Sebelum pergi hyung mencium keningku. Hyung selalu mencium keningku ketika hendak pergi kemanapun. Aku benar-benar sangat menyayangi hyung ku itu. Hari semakin gelap, aku yang merasa haus karena keasikkan bermain game. Aku pun mengambil air minum di kulkas, dan membawanya ke kamarku.
Namun ketika aku membawa air itu, tiba-tiba aku terjatuh, gelas yang ku pegang pecah, aku merasa aneh, kenapa tubuh ku sendiri tidak bisa ku control agar tidak terjatuh, bahkan tangan dan kaki ku pun tidak bisa menopang tubuhku yang terjatuh ke lantai. Dagu ku berdarah. Pelayan yang melihatku terjatuh membantuku berdiri.
“ tuan tidak apa-apa?” Tanya pelayan itu padaku.
“gwencana….gomawo..” seru ku
Aku pun berdiri dan menuju kembali kekamarku. Di dalam kamar aku mengobati lukaku. Aku menatap wajahku di depan kaca.
“wae……..?, aku benar-benar merasa aneh. Kenapa aku bisa terjatuh seperti tadi? Apa ada yang salah padaku?, atau aku terlalu lelah saja?” aku berbicara sendiri di depan kaca. Aku mendengar suara ponselku berbunyi
Uriga mannage doen narul chugboghanun i bamun
Aku pun membaca sms dari hangeng hyung sahabatku.
“annyeong…kyu?, doe boeanya? Apa kamu sedang sibuk?, bagaimana kalau besok kamu temani aku ke perpustakaan?, ada yang ingin ku cari. Keundae kalau tidak bisa juga tidak apa-apa”
Akupun membalas sms dari hangeng hyung.
“ aku baik hyung. Aku sekarang sedang bermain game saja. Besok ya…..mm………ok deh. Tapi kalau hyung ku ada di rumah besok. Aku tidak bisa menemanimu. Kamu kan pernah ku beritahu, kalau hyung ku itu sangat keras. Aku tidak ingin membuatnya marah. Besok kalau aku bisa, q hubungi ya…”
Aku mengirim pesan pada hangeng hyung. Tidak berapa lama, sms ku dibalas hangeng hyung.
“ne……..ku tunggu kabar dari mu. Ok!!!!!!!”
Aku pun membalasnya lagi
“ Ok…..” aku merasa lelah hari ini. aku pun merebahkan tubuhku di atas kasur. Dan memejamkan mataku.
Kibum pov
Aku sangat menyayangi dongsaeng ku itu. Namun aku jarang sekali menemaninya. Karena kesibukanku tadi. Ketika rapat pemegang saham. Tiba-tiba aku teringat dengan perkataan dongsaeng ku tadi siang. Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di pikiranku.
“kalau aku seperti anak itu bagaimana hyung?, apa hyung juga akan meninggalkanku karena malu?” aku masih kepikiran kata-kata itu. Bagaimana jika dongsaeng sendiri yang mengalami penyakit itu?, apa aku sanggup menerima kenyataan itu?, atau aku bahkan meninggalkanya karena aku malu?.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar